Antara Hati dan Pikiran
Kepala ini penuh, ramai, bising, dan sibuk.
Takut akan masa depan yang terlalu abu-abu.
Mempertanyakan diri akan jadi apa nantinya.
Akankah aku baik-baik saja?
Mencemaskan segala kemungkinan buruk.
Bagaimana dengan mimpi dan angan yang selama ini ada terangkai dalam relung hati?
Bisakah ia menjadi?
Mengapa menjadi dewasa serumit ini?
Dipaksa harus menjadi seseorang segera mungkin. Terlalu banyak hal yang harus dikejar.
Kata hati dan pikiran bertabrakan. Mereka tidak sejalan.
Apa yang kau butuhkan? Keinginanmu atau tanggungjawabmu?
Bukankah untuk mencapai "kebahagiaan" itu dengan mengikuti kata hatimu?
Tapi, akan ada banyak orang dan kewajiban yang tersakiti.
Begitu banyak hal-hal yang kau timbang. Itu membuatmu stress, bukan?
Terlepas dari semua ini, aku berdoa agar kau mendapat yang terbaik.
Komentar
Posting Komentar